Profil KH Miftachul Akhyar, Rais Aam PBNU
0 menit baca

Sumber : jatim.nu.or.id
Banyumas24jam - Kisruh PBNU di akhir tahun 2025 membuat posisi Ketua Umum PBNU, Gus yahya tergantikan. Beliau digantikan oleh PJ Ketua Umum yaitu KH Zulfa Muhammad.
Pemberhentian Gus Yahya sebagai Ketua umum PBNU di pimpin oleh Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar. Bagi kalangan Nahdhatul Ulama (NU) nama KH Miftachul Akhyar sangat dihormati.
Di kutip dari jatim.nu.or.id, Kiai Miftah, panggilan KH Miftachul Akhyar adalah putra Pengasuh Pondok Pesantren Tahsinul Akhlaq Rangkah, Surabaya yakni KH Abdul Ghoni. Lahir tahun 1953 dan merupakan anak kesembilan dari 13 bersaudara.
Kiai Miftah pernah nyantri di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang dan Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan di Jawa Timur.
Kemudian nyantri di Pondok Pesantren Al-Islah Soditan, Lasem yang saat itu diasuh almargfurlah KH Masduqie Allasimy. Karena memiliki penguasaan materi agama dan sifatnya yang tawadlu akhirnya dijadikan sebagai menantu oleh kiai yang terhitung sebagai mutakharrijin (alumnus) istimewa di Pondok Pesantren Tremas Pacitan tersebut.
Berikutnya mengikuti Majelis Ta'lim Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Makki Al- Maliki di Malang, tepatnya ketika Sayyid Muhammad masih mengajar di Indonesia.
Setelah melakukan aneka pengembaraan tersebut, Kiai Miftah mendirikan Pondok Miftahussunnah di Kedung Tarukan mulai dari nol. Awalnya hanya berniat mendiami rumah sang kakek, tetapi setelah melihat fenomena pentingnya ‘nilai religius’ di tengah masyarakat setempat, maka mulailah membuka pengajian.
Karena kala itu kampung Kedung Tarukan terkenal sebagai kawasan yang tidak ramah pada dakwah para ulama. Namun berkat akhlak dan ketinggian ilmu yang dimiliki Kiai Miftah akhirnya berhasil mengubah kesan negatif kampung dimaksud.
Kiai Miftah pernah menjabat sebagai Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya (2000-2005). Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur 2007 hingga 2013, dan 2013 sampai 2018. Diamanahi sebagai Wakil Rais Aam PBNU 2015 sampai 2020. Selanjutnya didaulat sebagai Pj. Rais Aam PBNU 2018-2020.
Pemberhentian Gus Yahya sebagai Ketua umum PBNU di pimpin oleh Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar. Bagi kalangan Nahdhatul Ulama (NU) nama KH Miftachul Akhyar sangat dihormati.
Di kutip dari jatim.nu.or.id, Kiai Miftah, panggilan KH Miftachul Akhyar adalah putra Pengasuh Pondok Pesantren Tahsinul Akhlaq Rangkah, Surabaya yakni KH Abdul Ghoni. Lahir tahun 1953 dan merupakan anak kesembilan dari 13 bersaudara.
Kiai Miftah pernah nyantri di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang dan Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan di Jawa Timur.
Kemudian nyantri di Pondok Pesantren Al-Islah Soditan, Lasem yang saat itu diasuh almargfurlah KH Masduqie Allasimy. Karena memiliki penguasaan materi agama dan sifatnya yang tawadlu akhirnya dijadikan sebagai menantu oleh kiai yang terhitung sebagai mutakharrijin (alumnus) istimewa di Pondok Pesantren Tremas Pacitan tersebut.
Berikutnya mengikuti Majelis Ta'lim Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Makki Al- Maliki di Malang, tepatnya ketika Sayyid Muhammad masih mengajar di Indonesia.
Setelah melakukan aneka pengembaraan tersebut, Kiai Miftah mendirikan Pondok Miftahussunnah di Kedung Tarukan mulai dari nol. Awalnya hanya berniat mendiami rumah sang kakek, tetapi setelah melihat fenomena pentingnya ‘nilai religius’ di tengah masyarakat setempat, maka mulailah membuka pengajian.
Karena kala itu kampung Kedung Tarukan terkenal sebagai kawasan yang tidak ramah pada dakwah para ulama. Namun berkat akhlak dan ketinggian ilmu yang dimiliki Kiai Miftah akhirnya berhasil mengubah kesan negatif kampung dimaksud.
Kiai Miftah pernah menjabat sebagai Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya (2000-2005). Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur 2007 hingga 2013, dan 2013 sampai 2018. Diamanahi sebagai Wakil Rais Aam PBNU 2015 sampai 2020. Selanjutnya didaulat sebagai Pj. Rais Aam PBNU 2018-2020.